BAB 2
HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF
A. Hukum Bacaan Mad
1 . Pengertian
Mad menurut bahasa artinya panjang. Sedangkan menurut ilmu tajwid mad adalah memanjangkan bunyi huruh hijaiyah kerena adanya sebab-sebab tertentu.. Yaitu huruh yang berharakat fathah dan bertemu dengan huruf alif, huruf yang berharakat dhomah dan bertemu dengan huruf wau sukun dan huruf hijaiyah berharakat kasrah yang bertemu dengan huruf ya’ sukun
2. Macam-macam Mad
Hukum bacaan mad dibagi menjadi dua yaitu:
a. Mad Thobi’i, yaitu mad yang masih asli belum bertemu dengan bertemu dengan huruf-huruf lain. Contohnya:
- ا Huruf alif yang sebelumnya berharakat fathah
- و Huruf wau sukun yang sebelumnya berharakat dhomah
- ي Huruf Ya’ sukun yang sebelumnya berharakat kasrah
b. Mad Far’i
Mad far’i adalah mad thobi’i yang telah mengalami perubahan kerene sebab-sebab tertentu. Mad far’i terbagi menjadi 14 macam yaitu:
1) Mad Wajib Mutashil, Yaitu Mad Thobi’i yang bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya dua setenga alif sampai tiga alif (5-6 ketukan)
Contohnya:
2) Mad jaiz Munfashil, yaitu bila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf hamzah dimana hamzahnya berada di kata berikutnya. Cara membacanya dua setengan alif atau 5 ketujkan. Contohnya:
3) Mad Arid lis Sukun yaitu mad thobi’i yang bertemu dengan huruf hidup tetapi dibaca mati kerena diwaqafkan. Cara membacanya dua setenga alif sampai tiga alif (5-6 ketukan) Contohnya:
4) Mad Iwad adalah mad yang berharakat fathah tain yang dibaca waqah. Huruf yang berharakat fathah tain diganti menjadi fathah biasa dan panjangnya dua ketukan. Contohnya:
5) Mad Badal, Mad badal artinya pengganti, yaitu bila ada huruf hamzah berharakat bertemu denga huruf hamzah mati. Contohnya:
6) Mad Lazim Mukhafaf Kalimi, yaitu bila ada huruf mad badal yang bertemu dengan huruf yang mati. Contohnya: di dalam Al-Qur’an hanya ada dua yakni dalam Surat Yunus ayat 51 dan 91
7) Mad Lazim Musaqqal Kalimi, Yaitu bila ada mad thobi’i yang bertemu dengan huruf yang bertasydid. Cara membacanya tiga alif atau 6 ketukan. Contohnya:
8) Mad Lazim Mukhafaf Harfi, yaitu huruf-huruf yang ada pada permulaan surat dalam Al-Qur’an (Fawatihus Suwar) yang cara membacanya tidak berakhiran dengan huruf konsonan. Huruf huruf itu adalah: ha, ya’, ra, tha, dan ha. Cara membacanya dua ketukan. Contohnya:
9) Mad lazim Musaqqal Harfi, yaitu huruf-huruf yang ada pada permulaan surat dalam Al-Qur’an (Fawatihus Suwar) yang cara membacanya berakhiran dengan huruf konsonan. Huruf huruf itu adalah: kaf, mim lam, shad, ’ain, qaf, nundan sin. Cara membacanya tiga alif atau enam ketukan. Contohnya:
10) Mad Liin, artinya lunak, yaitu huruf mad wau sukun dan ya’ sukun yang sebelumnya berharakat fathah. Cara membacanya lunak/lemas tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
11) Mad Silah Qoshirah, yaitu huruf ha yang berfungsi sebagai pengganti orang/benda ke tiga (dhomir). Cara membacanya dua ketukan seperti mad thobi’i. Contohnya:
12) Mad Silah Thowilah, Yaitu mad silah qoshirah yang bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya seperti mad jaiz munfashil (5 ketukan). Contohnya:
13) Mad Farq,
(dalam Q.A. Al-An’aam 143)
14) Man Tamkin.
B. Pengertian Hukum Bacaan Waqaf
Menurut bahasa waqaf artinya berhenti. Sedangkan menurut ilmu tajwid waqaf adalah: Bagaimana cara membunyikan kalimat ketika berhenti, atau berhenti sebentar memutus suara untuk bernafas, pada akhir kata atau pada akhir kalimat.
Macam-macam waqaf
- Waqaf Tam (waqaf sempurna) adalah berhenti pada suatu kalimat yang menurut tata bahasa dan maknanya sedah sempurna, tidak ada hubungan dengan kalimat berikutnya.
Contohnya:
- Waqaf Khafi adalah berhenti pada suatu kalimat yang menurut bahasanya sudah cukup, tetapi mengenai maknanya masih ada hubungannya dengan kalimat berikutnya.
Contohnya:
secara bahasa kalimat di atas sudah sempurna namun mengenai maknanya masih ada hubungan dengan ayat berikutnya yakni ayat ke
- Waqaf Hasan (baik) adalah berhenti pada suatu kalimat yang masih ada hubungannya dengan kalimat berikutnya baik makna maupun bahasanya.
Contohnya:
yang masih ada hubungan secara bahas amaupun maknanya deng ayat selanjutnya yait
- Waqaf Qabih (waqaf jelek) adalah berhenti pada suatu kalimat yang belum lengkap maknanya. Waqaf seperti ini dilarang kecuali dalam keadaan terpaksa seperti nafasnya tidak kuat, batuk dan sebagainya.
Cara membunyikan kalimat di waktu waqaf ( ada 6 cara)
- Jika kalimat diakhiri dengan harakat sukun maka cara membacanya tidak berubah.
Contoh:
- Jika kalimat diakhiri dengan harakat fatha, kasrah atau dhomah, maka cara membacanya dengan mematikan huruf yang terakhir
Contoh:
- Jika suatu kalimat diakhiri dengan ta’ marbuthah, maka cara membacanya dengan mematikan huruf ha
Contoh:
- Jika suatu kalimat diakhiri dengan huruf yang sebelumnya berharakat mati maka cara membacanya dengan mematikan kedua huruf yang terakhir.
Contoh
- Jika suatu kalimat yang berakhiran dengan mad aridh lis sukun atau mat layyin maka cara membacanya dengan mematikan huruf yang terakhir dan dibaca panjang sesuai dengan madnya.
Contoh
- Jika suatu kalimat diakhiri dengan huruf yang berfathah tain (Mad Iwwad), maka cara membacanya dengan membunyikan menjadi fatha dan panjangnya 2 harakat.
Contohnya:
Tanda Waqaf
No | Nama Waqaf | Tanda waqaf | Artinya |
1 | Lazim | Mim kecil : م | Harus berhenti |
2 | Mutlaq | Tha’ kecil : ط | Lebih baik berhenti |
3 | Jaiz | Jim kecil : ج | Boleh berhenti, boleh tidak |
4 | Mujawwaz | Za’ kecil : ز | Boleh berhenti,boleh terus, sebaiknya terus |
5 | Murakhas | Shad kecil : ص | Boleh berhenti |
6 | Inda Qaulin | Qof kecil : ق | Boleh waqaf, boleh tidak |
7 | Mustahab | Qif : | Dianjurkan berhenti |
8 | Aula | Lebih utama berhenti | |
9 | Muanaqqoh | …… | Berhenti pada salah satu tanda |
10 | Mustahab waslu | Lebih baik terus | |
11 | Ghoiru lazim | w | Tidak boleh berhenti |
12 | Saktah | Berhenti tanpa bernafas |
by http://tukiman25.wordpress.com/hukum-bacaan-mad-dan-waqaf/
0 komentar:
Posting Komentar