DAKWAH RASULULLAH PERIODE MADINAH


May 12, 2014

DAKWAH RASULULLAH PERIODE MADINAH


Kisah perjalanan Rasulullah tidak akan pernah usang. Ia bisa menjadi rujukan dari berbagai permasalahan yang kita hadapi hari ini. Kisah Rasulullah mengajarkan kita betapa beratnya amanah yang beliau pikul dan beratnya keputusan- keputusan yang harus beliau berikan untuk beberapa perkara. Keputusan yang menyangkut hak hidup orang banyak yang jika saja beliau salah dalam memberikan kepuutusan maka akan banyaklah permasalahan yang timbul. Rasulullah dengan ilmu dan kedekatan yang luarbiasa terhadap Rabb, Allah azza wa jalla, memiliki kecerdasan akal dan kejernihan hati untuk berpikir dalam setiap keputusan yang beliau ambil. Kebijakan- kebijakan yang di awal sempat membuat hati orang- orang di sekitarnya gusar, namun Rasulullah dengan optimis menjalankan apa yang dia seharusnya dia lakukan seperti yang diarahkan oleh Allah. Sebut saja misalnya kisah Isra’ Mi’raj. Saat sekeliling merasa itu satu yang tidak wajar, bahkan sebagian beranggapan itu bahwa beliau sudah tidak waras dengan ide gila itu. Namun Rasulullah dengan keyakinan yang amat sangat terus melanjutkan apa yang diperintahkan oleh Allah. 

Ya, beliau diberi petunjuk oleh Allah dalam setiap keputusan yang beliau ambil. Kita? Apakah hari ini kerja- kerja yang kita lakukan juga sesuai dengan perintah Allah? Apakah kita merasakan bahwa kebijakan yang kita ambil adalah buah dari kecerdasan akal dan kejernihan hati layaknya yang dilakukan oleh Rasulullah.

Hmmm, menarik kisahnya.. Kita masuki Masa Dakwah Rasulullah Periode Madinah.
Penuh inspiratif!

Latar Belakang
Bangsa Quraiys tidak henti- hentinya melancarkan serangan jitu untuk menghentikan gerakan Rasulullah menyebarkan Islam. Pemboikotan missal adalah salah satu bentuk upaya yang cukup menjadi pusat perhatian dimana kaum Quraisy melakukan pemboikotan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Adapun pemboikotan yang dilakukan adalah:
1.      Memutuskan hubungan pernikahan
2.      Memutuskan hubungan jual beli
3.      Memutuskan hubungan ziarah- menziarahi

Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang di gantungkan di Ka’bah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad menghentikan gerakannya.
Nabi Muhammad merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan pusat dakwah Islam. Saat beliau bersama Zaid bin Haritsah hijrah ke Thaif untuk berdakwah ajaran itu ditolak dengan kasar. Nabi diusir, di soraki dan dikejar-kejar sambil di lempari dengan batu. Walaupun terluka dan sakit, beliau tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Menghadapi cobaan yang di hadapinya.
Saat mengahadapi ujian yang berat Nabi Saw bersama pengikutnya di perintahkan oleh ALLaH subhanahu wata’ala untuk mengalami Isra dan Mi’raj ke Baitul Maqbis di Palestina, kemudian naik kelangit hingga ke Sidratul Muntaha.
Kejadian Isra dan Mi’raj terjadi pada malam 17 Rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.
Hikmah Allah dari peristiwa Isra dan Mi’raj antar lain sebagai berikut.
1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi saw.
2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan beliau sebagai rasul
3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri.

Berita ini menjadi olokan kaum Quraisy kepada Rasulullah. Mereka mengira beliau telah gila. Orang pertama yang mempercayainya adalah Abu Bakar sehingga diberi gelar As Siddiq.

Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)
Faktor yang menorong hijrahnya Nabi saw
a. Tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib, karena:
1. Pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui beliau di bukit Aqabah.
2. Pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj

b. Rencana pembunuhan Rasulullah oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya sbb:
1.Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib.
2.Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib.

c. Rencana pembunuhan Nabi saw:
1.Setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemudah tangguh.
2.Mengepung rumah Rasulullah dan akan membunuhnya saat fajar.
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy terkecoh. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh untuk mencari beliau tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah.

Akhir Periode Dakwah Rasululah di Kota Mekkah
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di Mekkah. Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.
Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepathari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 hijrahbertepatan 24 September 6 M, Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar.

Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Penduduk Madinah terb\diri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
1.Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2.Golongan yahudi, yaitu orang-orang yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesmpatan bagi Nabi saw untuk
mengatur strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.

Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Periode MainahAdapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:
1.Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar
2.Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam
3.Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan social untk masyarakat Islam
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldtun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah”.

Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah antara lain:
1.Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
2.Persatuan dan saling menghormati antar agama
3.Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4.Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
5.memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
6.Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7.Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8.Terciptanya hubungan yang kondusif

Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Dakwah di Madinah
Sikap dan perilaku yang menceinkan dakwah Rasulullah saw antara lain:
1.Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi
2.Mencintai Rasullulah
3.Mensosialisasikan sunnah Nabi saw
4.Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
5.Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6.Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad
7.Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya
8.Senantiasa berjihad dijalan Allah
9.Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam
10.Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
11.Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw
Dakwah Rasulullah Peiode Madinah Diterapkan Oleh Pelaku Bisnis
1.Selain sebagai pelaku bisnis, ia mempunyai kewajiban dalam berdakwah menyiarkan islam yang aman, damai dan tidak melanggar perjanjian bisnis yang islami.
2.Perjanjian dapat dilakukan antara pebisnis yang berlainan agama
3.Sesama pebisnis muslim, baik sebagai bos maupun karyawan, dapat mengambil hikmah dai konsep muhajrin sebagi pendatang, dan anshar sebagi tuan rumah (penolong).
4.Inti dari pengembangan usaha, apapun bidangnnya harus mengikuti usaha yang islami tidak mengurangi takaran, tidak merusak dan tidak merampas hak orang lain.


0 komentar:

Posting Komentar